Monday, August 17, 2015

Sukses


Sukses… kata yang sering saya dengar ketika saya menanyakan tentang impian mereka. Tapi ketika saya tanyakan sukses seperti apa yang mereka maksud, banyak jawaban yang nanggung dan gak jelas. Mayoritas jawaban yang saya tangkap tidak jauh-jauh dari keluarga bahagia, punya rumah, mobil, umroh, haji dan meninggal tenang saat tua.

Bahkan banyak dari mereka yang mengatakan “Uang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang”. Kekuatan finansial berperan besar untuk keharmonisan keluarga,  mau punya rumah, mobil, umroh dan haji pun juga membutuhkan uang. Parameter kesuksesan bagi mereka adalah kekuatan finansial yang kuat dan mandiri.

Saya tidak menyalahkan atau menyanggah statement mereka, karena definisi sukses tidaklah mutlak, tidaklah tentang salah atau benar, 0 atau 1, positif atau negatif.

Sering saya reuni dengan teman-teman, berbicara tentang kehidupan teman-teman yang lain. “Si A sudah sukses sekarang, dia sudah punya ini itu, dia sudah jadi ini itu.”

Dari situ saya berpikir, kadang merenung, kita sebagai manusia sebenernya diciptakan Allah SWT karena suatu alasan dan tujuan.

Friday, January 30, 2015

Masih Mengeluh?


Hampir tiap hari ujan, terutama sore hari yang gak pernah lolos dari yang namanya ujan. Seperti biasa, keluhan-keluhan orang-orang di seluruh ruangan mulai keluar. Mereka segera cabut setelah jam kerja usai, biar mereka bisa sampai rumah tanpa basah-basahan. Tp dia beda, dia tenang, bawaannya santai, padahal mantel ujan pun gak punya. Pas ditanyain "gak pulang? keburu ujan loh.", dia jawab "so what? klo keujanan ya udah, sampe rumah langsung mandi.". Anjir nih orang enak bener hidupnya, pola pikirnya simple. "Tau gak sih? ujan yg dihindarin banyak orang ini mungkin berkah bagi orang lain.". Iya, gak ada salahnya mikir begitu. Awalnya saya gak begitu gubris jawabannya yang mainstream itu. Tp pas perjalanan pulang, ternyata omongan dia muter-muter di kepala. Otak saya gak ada hentinya ngutak-ngatik statement simple itu.