Saturday, March 12, 2016

Rejeki adalah Janji Allah SWT



Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Beberapa hari ini pikiran saya bergelut dengan kata "bersyukur". Banyak quote-quote, dan status teman-teman yang selalu dengan kata bersyukurnya. Apa sih makna sesungguhnya dari kata bersyukur? salah satu persepsinya saya dapat dari teman-teman saya.

Banyak orang menganggap bahwa rejeki adalah sesuatu yang membahagiakan, mengenakkan dan memuaskan, dan dengan lapang kita berucap alhamdulillah. Banyak orang menganggap bahwa kesusahan adalah musibah, ada yang menganggap bahwa kesusahan adalah nasib atau takdir.

Sampai pada hari rabu sore pulang kerja, saya nongkrong dengan teman saya. Ada statement teman saya yang membuat saya speechless. Dia berkata "ya gitu kebanyakan orang mas, mereka sulit membedakan antara ujian dan nasib. Pengangguran dibilang nasib, gak bisa masuk BUMN dibilang nasib, miskin dibilang

Friday, January 8, 2016

Mengawali Tahun 2016 dengan Bersyukur




Assalamualaikum wr wb
saya memutuskan untuk mengisi blog ini lagi setelah beberapa vakum. Karena ada beberapa kejadian yang saya alami, yang sangat ingin saya sampaikan kepada teman-teman sekalian.

Pada hari kamis kemaren saya sengaja menyelesaikan kerjaan duluan, agar saya bisa pulang cepat. Karena saya kurang punya waktu buat keluarga. Saya harus lembur sampai malam di tanggal 27 dan 1 Januari. Tidak pikir panjang, setelah jarum jam menunjuk pukul 5 sore, saya langsung menuju parkiran dan pulang.

Pada saat berhenti di traffic light, di daerah kertajaya indah. Saya melihat ada orang yang kedua telapak kakinya sudah tidak ada, jadi untuk berdiri tegak pun susah. Dia susah payah nyebrang jalan untuk jualan koran dan majalah. Astaghfirullah, saya terlalu pengecut untuk melihat kakinya lenih dekat. Hati saya menangis, sebegitu kuatkah orang ini, sehingga Allah SWT memberikan dia ujian seperti ini. Seperti yang kita tau di surat Al-Baqarah [2]:286 "Allah tidak membebani umatnya melebihi kemampuannya".

Monday, August 17, 2015

Sukses


Sukses… kata yang sering saya dengar ketika saya menanyakan tentang impian mereka. Tapi ketika saya tanyakan sukses seperti apa yang mereka maksud, banyak jawaban yang nanggung dan gak jelas. Mayoritas jawaban yang saya tangkap tidak jauh-jauh dari keluarga bahagia, punya rumah, mobil, umroh, haji dan meninggal tenang saat tua.

Bahkan banyak dari mereka yang mengatakan “Uang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang”. Kekuatan finansial berperan besar untuk keharmonisan keluarga,  mau punya rumah, mobil, umroh dan haji pun juga membutuhkan uang. Parameter kesuksesan bagi mereka adalah kekuatan finansial yang kuat dan mandiri.

Saya tidak menyalahkan atau menyanggah statement mereka, karena definisi sukses tidaklah mutlak, tidaklah tentang salah atau benar, 0 atau 1, positif atau negatif.

Sering saya reuni dengan teman-teman, berbicara tentang kehidupan teman-teman yang lain. “Si A sudah sukses sekarang, dia sudah punya ini itu, dia sudah jadi ini itu.”

Dari situ saya berpikir, kadang merenung, kita sebagai manusia sebenernya diciptakan Allah SWT karena suatu alasan dan tujuan.

Friday, January 30, 2015

Masih Mengeluh?


Hampir tiap hari ujan, terutama sore hari yang gak pernah lolos dari yang namanya ujan. Seperti biasa, keluhan-keluhan orang-orang di seluruh ruangan mulai keluar. Mereka segera cabut setelah jam kerja usai, biar mereka bisa sampai rumah tanpa basah-basahan. Tp dia beda, dia tenang, bawaannya santai, padahal mantel ujan pun gak punya. Pas ditanyain "gak pulang? keburu ujan loh.", dia jawab "so what? klo keujanan ya udah, sampe rumah langsung mandi.". Anjir nih orang enak bener hidupnya, pola pikirnya simple. "Tau gak sih? ujan yg dihindarin banyak orang ini mungkin berkah bagi orang lain.". Iya, gak ada salahnya mikir begitu. Awalnya saya gak begitu gubris jawabannya yang mainstream itu. Tp pas perjalanan pulang, ternyata omongan dia muter-muter di kepala. Otak saya gak ada hentinya ngutak-ngatik statement simple itu.

Wednesday, September 10, 2014

Bagaimana Cara Bermimpi?



Assalamualaikum wr. wb.

Pagi semuanya, semoga temen-temen selalu diberi kesehatan agar bisa melakukan aktivitas masing-masing, barokallah.. :D

Semenjak kelulusan saya tahun 2013 kemaren, saya sibuk sendiri menggali ilmu, memperluas wawasan dan memodifikasi hidup saya sebanyak mungkin. Rasanya nyaman sekali bisa bergerak bebas mengembangkan diri. Dari 6,5 tahun waktu saya di perkuliahan, 2 tahun saya habiskan mencari-cari apa yang saya cari, nah lo?? hehe.

Setelah lulus kuliah, saya meninggalkan kehidupan freelance programmer yang saya jalanin sejak 2007-an. Yaah, dengan segenap hati membuat CV (Curriculum Vitae) biar CV nya dilirik para employer. 4 bulan saya lalui dengan serba salah, diem dirumah ntar dibilang gak ngapa-ngapain, kerjaannya tidur, makan, maen game, internetan. Tapi klo keluar rumah ntar dibilang keluyuran aja, gak kerja-kerja, nah lo??

Tuesday, March 12, 2013

Kebahagiaan yang Bersyarat




Ini hanyalah sebuah post sederhana. Hmm, sebuah kebahagiaan yang ter-pending.

Bermula di pembicaraan sesama mahasiswa warungan tentang Tugas Akhir. Ada pendapat bahwa TA itu harus wah keren, kalau menurut saya sih sah-sah aja tapi jangan sampe TA yang cuma 6 sks itu dikerjain sampe 4 semester ataupun lebih dari itu, padahal normalnya 1 semester itu bisa ambil 24 sks. Trus ngomong kalo TA itu dilihat sama temen-temen jadi kalau biasa-biasa aja malu ah. Saya adalah korban pendapat seperti itu di masa lampau. Pengalaman saya dulu, hampir 2 tahun cari-cari judul yang sekiranya wah, bikin sesuatu yang gak terlalu canggih tapi unik, yang bener-bener "gue banget" tapi mampu menunjang kebutuhan proses bisnis suatu perusahaan. Hasilnya gak ada, 2 tahun yang sia-sia (cuti). Temen-temen yang dulunya kuliahnya masih banyak, perlahan tapi pasti lulus duluan nyalip saya, hmmm.